TUGAS MAKALAH
TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
DAN ANALISIS
DATA
Dosen Pembina :
SUTOPO, M.Pd
Oleh,
JOKO DWI R. (11184202143)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG
Jl. Mayor Sujadi Timur No.7 Plosokandang, Tulungagung. Telp. (0355)321426
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esakarena atas rahmat Nya, kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik, tanpa mengalami hambatan yang berarti. Makalah ini
dimaksudkan guna menyempurnakan tugas mata kuliah “Metodologi Penelitian”.
Hasil makalah ini berupa pembahasan mengenai Teknik Pengumpulan Data dan Analisis
Data.
Teknik pengumpulan data
merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode bisa
dengan melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya.
Data yang telah terkumpul tanpa dianalisis menjadi tidak bermakna, tidak
berarti menjadi data mati dan data tidak berbunyi. Oleh karena itu analisis
data ini untuk memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data.
Dengan rampungnya makalah ini,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan makalah
ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.
Tulungagung, 2
Oktober 2013
TTD
JDR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Batasan Masalah .................................................................................. 2
D. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data ............................................................................... 3
1. Pengertian
Pengumpulan Data........................................................ 3
2. Metode
Pengumpulan Data ........................................................... 3
B. Analisis Data ........................................................................................ 6
1. Pengertian
Analisis Data................................................................. 6
2. Konsep
Dasar Analisis Data .......................................................... 7
3. Tahapan
Pelaksanaan Analisis Data ............................................... 10
4. Analisis
Data Kualitatif ................................................................. 15
5. Analisis
Data Kuantitatif ............................................................... 18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakan Masalah
Pengumpulan data
merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan dalam penelitian,
pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
rangkai mencapai tujuan penelitian tersebut. Tujuan yang diungkapkan dalam
bentuk hipotesis, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan
penelitian. Jawaban itu masih perlu di uji secara empiris, dan maksud inilah
dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh
variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel
yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit
analisis sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel yang
diteliti terhadap pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian.
Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional
variabel yang bersangkutan. Dafinisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang
penting dalam hubungan dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan
pengukuran.
Indikator empiris
menunjuk pada yang diamati dari variabel yang bersangkutan, dan pengukuran
menunjuk pada kualitas yang diamati. Sehubungan dengan masalah pengukuran ini,
harus disadari bahwa kita menghadapi obyek yang berbeda-beda yang mengakibatkan
adanya variasi pengukuran.
Dalam penelitian
kuantitatif tekhnik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan
untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan
proposal.
Misalnya akan
menguji hipotesis hubungan antar dua variabel bila datanya ordinal maka
statistik yang digunakan adalah korelasi spearman rank, sedangkan bila datanya
interval atau ratio digunakan korelasi pearson product moment.
Sedangkan dalam
penelitian kualitatif data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan
tekhnik pengumpulan data yang bermacam-macam yang paling serius dan sulit dalam
analisis data kualitatif adalah melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit.
Memerlukan kerja intelektual yang tinggi.
Analisis data
dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak belum memasuki lapangan selama
dilapangan dan setelah selesai dilapangan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
pengertian dari metode penelitian ?
2.
Apa
sajakah metode pengumpulan data ?
3.
Apakah
pengertian dari analisis data ?
4.
Apa
sajakah jenis-jenis analisis data ?
C.
Batasan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka sangat perlu dilakukan
pembatasan masalah agar tidak terjadi pelebaran masalah. Adapun masalah yang
dikaji adalah tentang “metode pengumpulan
data”
D.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang
hendak dicapai adalah agar pembaca dapat mengetahui tentang metode pengumpulan
data dalam penelitia sekaligus analisisnya serta untuk menyempurnakan tugas
mata kuliah “Metodologi Penelitian”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengumpulan Data
1.
Pengertian Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih
dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu
dalam menggunakan methode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat
diwujudkan dalam benda, misalnya angket ,perangkat
tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya.
2.
Metode Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan data. Misalnya di samping metode
wawancara (interview), kadang-kadang perlu dilengkapi dengan observasi (pengamatan) atau sebaliknya. Metode angket juga kadang-kadang perlu dilengkapi dengan wawancara
dan sebagainya.
Pengumpulan data kadang-kadang tidak dilakukan oleh peneliti tetapi menggunakan orang lain yang disebut surveyor atau interviewer.
Untuk mencegah adanya data yang bias maka para petugas pengumpulan data tersebut diberikan pelatihan terlebih dahulu oleh peneliti sendiri. Selain diberikan teknik-teknik pengumpulan data (wawancara, obserview dan sebagainya) juga diberikan penjelasan tentang cara-cara pengisian instrumen (kuesioner), editing, coding dan sebagainya.
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen ini dapat berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir
observasi,
formulir-formulir
lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya.
Apabila data yang akan dikumpulkan adalah data yang menyangkut pemeriksaan fisik maka instrumen penelitian ini dapat berupa stetoskop, tensimeter, timbangan, meteran alat
antropometrik lainnya
untuk mengukur status gizi dan sebagainya.
Agar instrumen penelitian valid dan reliable maka sebelum digunakan perlu diuji coba (pre test) terlebih dahulu. Yang dimaksud valid adalah instrumen sebagai alat ukur benar-benar mengukur apa yang diukur. Sedangkan reliable artinya instrumen sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil ukur yang ajeg (konsisten) atau tetap asas. Uji instrumen ini dapat menggunakan rumus korelasi product moment.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui :
1) Teknik Observasi :
Pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada obje
penelitian.
2) Teknik Komunikasi :
Pengumpulan data
melalui kontak dan hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data.
3) Teknik Kuesioner
:
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang
ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam
kuesioner kemudian dicatat/direkam.
4) Wawancara :
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung
dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone,
teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
5) Dokumen :
Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun
elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung
kelengkapan data yang lain.
6) Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya
peneliti mengumpulkan data yang sekaligus mguji kredibilitas data, yaitu
mengecek kredibilitas data denga berbagai teknik pengumpulan data dan sumber
data.
Triagulasi teknik berarti peniliti menggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Triangulasi sumber
berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik
yang sama.
B. Analisis Data
1.
Pengertian Analisis Data
Data ialah bahan mentah yang perlu di
olah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun
kuantitatif yang menunjukkan fakta. Sementara perolehan data seyogyanya
relevan, artinya data yang ada hubungannya langsung dengan masalah penelitian.
Pengolahan data merupakan kegiatan terpenting dalam proses dan kegiatan
penelitian, karena kekeliruan memilih analisis dan perhitungan akan berakibat
fatal pada kesimpulan, generalisasi atau interpretasi. Jenis data menurut
jenisnya ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Tindak lanjut
kegiatan peneliti sesudah pengumpulan data sangat bervariasi bentuknya
tergantung dari bagaimana data yang terkumpul akan diorganisasikan.
Analisa data berasal dari gabungan dari
dua buah kata yaitu “analisis” dan “data”. Analisis merupakan evaluasi dari
sebuah situasi dari sebuah permasalahan yang dibahas, termasuk didalamnya
peninjauan dari berbagai aspek dan sudut pandang, sehingga tidak jarang ditemui
permasalah besar dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat
diteliti dan ditangani lebih mudah, sedangkan data adalah fakta atau bagian
dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan,
simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka atau huruf-huruf yang
menunjukkan suatu ide, obyek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Sedangkan
menurut kamus Bahasa Indonesia (Suharto dan Iryanto, 1996), analisa yaitu
uraian, kupasan dan data yaitu fakta atau fenomena yang sifatnya mentah belum
dianalisis, seperti angka, nama dan sebagainya. Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai
yang mencerminkan karakteristik dari individu-individu dari suatu populasi.
Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Dari data ini diharapkan
akan diperoleh informasi sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan demikian,
diperlukan pengetahuan dan penguasaan metode analisis sebagai upaya untuk
mengeluarkan informasi yang terkandung dalam data yang dimiliki.
Moleong (2007) dalam http://ardhana12.wordpress.com/
mendefinisikan analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja.
a.
Dari definisi tersebut diatas, analisa data dapat
diartikan sebagai berikut :
Membandingkan dua hal atau nilai variabel untuk mengetahui
selisihnya atau rasionya, kemudian diambil kesimpulannya
( X – Y) = selisih, X / Y = rasio
b.
Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan
menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil, agar dapat :
1) Mengetahui komponen
yang menonjol (memiliki nilai ekstrim)
2) Membandingkan antara
komponen yang satu dengan komponen lainnya (dengan menggunakan angka selisih
atau angka rasio)
3) Membandingkan salah
satu atau beberapa kkomponen dengan keseluruhan (secara persentase)
c.
Memperkirakan atau besarnya pengaruh secara
kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap sesuatu
(beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan /meramalkan kejadian lainnya.
2.
Konsep Dasar Analisis Data.
Menurut Patton (1980)
dalam Lexy J. Moleong (2002) dalam http://ardhana12.wordpress.com/ menjelaskan
bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke
dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Taylor
(1975) dalam http://ardhana12.wordpress.com/ mendefinisikan analisis data
sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan
merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk
memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi
pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih
menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut
dapat disintesiskan menjadi: Analisis data proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan
oleh data.
Dari uraian tersebut di atas dapat kita
garis bawahi bahwa analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data.
Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan
komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel,
dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya.
Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan
hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif. Akhirnya perlu
dikemukakan bahwa analisis data itu dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti
pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data dilakukan dan
dikerjakan secara intensif, yaitu sudah meninggalkan lapangan. Pekerjaan
menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga,
pikiran peneliti. Selain menganalisis data, peneliti juga masih perlu mendalami
kepustakaan guna mengkonfirmasikan teori atau untuk menjastifikasikan adanya
teori baru yang kemungkinan ditemukan.
Penelitian diadakan dengan satu tujuan pokok, yaitu
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian untuk mengungkap fenomena social atau
alami tertentu. Untuk mencapai tujuan pokok ini peneliti merumuskan hipotesa,
mengumpulkan data, memproses data membuat analisa dan interpretasi. Analisa
data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan. Dalam menganalisa data biasanya menggunakan statistik
yang dapat menyederhanakan data penelitian yang sangat besar jumlahnya menjadi
informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Setelah data dianalisa
dan informasi yang lebih sederhana diperoleh, hasil-hasilnya harus
diinterpretasi untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari
hasil-hasil penelitian.
Secara umum penelitian dibagi menjadi 2 macam, yaitu
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian yang menggunakan data-data berupa angka-angka yang
kemudian dianalisis sedemikian rupa menggunakan rumus-rumus tertentu secara
eksakta. Penelitian kuantitatif menggunakan logika deduktif verifikatif. Pada
penelitian konvensional yang menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif,
prosesnya berlangsung linear. Bermula dari perumusan masalah, kemudian
perumusan hipotesis, penyusunan alat pengukuran, selanjutnya kegiatan
pengumpulan data, baru kemudian dilakukan analisis data dan akhirnya penulisan
laporan penelitian. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
menggunakan logika induktif abstraktif, suatu logika yang bertitik tolak dari
“khusus ke umum”, bukan menggunakan data-data berupa angka-angka tetapi
merupakan data yang diperoleh dari pendapat setiap orang tentang masalah yang
sedang ditelitinya. Dalam analisa data kualitatif bukan berarti tidak bias
menggunakan data-data kuantitatif yang berupa angka-angka. Data-data kuantitatif
dapat digunakan dalam mengembangkan analisis data kualitatif, namun hanya pada
batas-batas tertentu sesuai dengan kebutuhan dalam analisis kualitatif.
Bentuk-bentuk analisa data adalah sebagai berikut :
a. Analisa Kuantitatif
Analisa yang menggunakan alat analisa bersifat
kuantitatif, dimana alat yang digunakan berupa model-model (ex. Matematika)
dengan hasil yang disajikan berupa angka-angka yang kemudian
diuraikan/dijelaskan atau diinterpretasikan dalam suatu uraian.
b. Analisa Kualitatif
Analisa Kualitatif terbatas pada teknik pengolahan
datanya, seperti pengecekan data dan tabulasi, dalam hal ini sekedar membaca
tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan
uraian dan penafsira.
Kegiatan analisis data dalam penelitian memiliki beberapa
tujuan antara lain sebagai berikut:
a.
Data dapat diberi makna yang berguna dalam
memecahkan masalah-masalah penelitian
b.
Memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena
yang terdapat dalam penelitian
c.
Untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis yang
diajukan dalam penelitian
d.
Bahan untuk membuat keseimpulan serta
implikasi-implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian
selanjutnya.
c.
Tahapan Pelaksanaan Analisis
Data
Setelah data diperoleh dari lapangan
dan disajikan sedemikian rupa, maka selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam
melakukan analisis data terdiri dari beberapa tahapan, yang setiap tahap saling
berkaitan satu sama lain. Tahap analisis data dalam tahapan pekerjaan analisis
adalah proses mengidentifikasi elemen demi elemen kebutuhan data suatu fungsi.
Elemen-elemen data yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan menjadi sebuah
record dan suatu struktur data dibuat untuk menunjukkan ketergantungan data. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis
dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan
sebagainya. Data tersebut banyak sekali, setelah dibaca, dipelajari, dan
ditelaah maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan
dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman
yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap
berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan.
Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya.
Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari
analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai
tahap ini, mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara
menjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu.
Sehubungan dengan uraian tentang proses analisia dan
penafsiran data di atas, maka dapat dijelaskan pokok-pokok persoalan sebagai
berikut: Pemerosotan satuan, kategorisasi termasuk pemeriksaan keabsahan data,
kemudian diakhiri dengan penafsiran data. Dalam melakukan proses/olah data
dengan melakukan analisis data memfokuskan kepada 2 aspek, yaitu data yang saat
ini digunakan dan data yang akan atau mungkin dibutuhkan pada masa mendatang.
a.
Pemerosotan Data
1)
Tipelogi satuan
Satuan atau unit adalah satuan suatu latar sosial.
Pada dasarnya satuan ini merupakan alat untuk menghaluskan pencatatan data.
Menurut Lofland dan Lofland (1984) dalam Lexy (2002), satuan kehidupan sosial
merupakan kebulatan di mana seseorang mengajukan pertanyaan. Linciln dan Guba
(1985) menamakan satuan itu sebagai satuan informasi yang berfungsi untuk
menentukan atau mendefinisikan kategori. Sehubungan dengan itu,
Patton, (1987) membedakan dua jenis tipe satuan yaitu (1) tipe asli dan (2)
tipe hasil konstruk analisis. Patton menyatakan bahwa tipe asli inilah yang
menggunakan prespektif emik dan antropologi. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa
prilaku sosial dan kebudayaan hendaknya dipelajari dari segi pandangan dari
dalam dan definisi prilaku manusia. Jadi, konseptualisasi satuan hendaknya
ditemukan dengan menganalisis proses kognitif orang-orang yang diteliti, bukan
dari segi entosentrisme peneliti. Pendekatan ini menuntut adanya analisis
kategori verbal yang digunakan oleh subjek untuk merinci kompleksitas kenyataan
ke dalam bagian-bagian. Patton, menyatakn bahwa secara fundamental maksud
penggunaan bahasa itu penting untuk memberikan ”nama” sehingga membedakan
dengan yang lain dengan ”nama” yang lain pula. Setelah ”label” tersebut
ditemukan dari apa yang dikatakan oleh subjek, tahap berikutnya ialah berusaha
menemukan ciri atau karakteristik yang membedakan sesuatu dengan sesuatu yang
lain.Untuk itu, tipelogi asli ini merupakan kunci bagi peneliti untuk
memberikan nama sesuai dengan apa yang sedang dipikirkan, dirasakan, dan
dihayati oleh para subjek dan dihendaki oleh latar peneliti.
2)
Penyusunan satuan
Langkah pertama dalam pemerosotan satuan ialah
analisis hendaknya membaca dan mempelajari secara teliti seluruh jenis data
yang sudah terkumpul. Setelah itu, usahakan agar satuan-satuan itu
diidentifikasi. Peneliti memasukan ke dalam kartu indeks. Penyusunan satuan dan
pemasukan ke dalam kartu indeks hendaknya dapat dipahami oleh orang lain. Pada
tahap ini analisis hendaknya jangan dulu membuang satuan yang ada walaupun
mungkin dianggap tidak relevan.
3) Kategorisasi
a) Fungsi dan prinsip
kategorisasi
Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Kategori
tidak lain adalah salah satu tumpukan dari seperangkat tumpukan yang disusun
atas dasar pikiran, intuisi, pendapat, atau kriteria tertentu. Selanjutnya
Linclon dan Guba menguraikan kategorisasi adalah (1) mengelompokkan kartu-kartu
yang telah dibuat kedalam bagian-bagian isi yang secara jelas berkaitan, (2)
merumuskan aturan yang menguraikan kawasan kategori dan yang akhirnya dapat
digunakan untuk menetapkan inklusi setiap kartu pada kategori dan juga sebagai
dasar untuk pemeriksaan keabsahan data, dan (3) menjaga agar setiap kategori
yang telah disusun satu dengan yang lain megikuti prinsip taat asas.
b) Langkah-langkah
kategorisasi
Metode yang digunakan dalam kategorisasi
didasarkan atas metode analisis komparatif yang langkah-langkahnya dijabarkan
atas sepuluh langka, yang mana langkah yang terakhir adalah analisis harus
menelah sekali lagi seluruh kategori agar jangan sampai ada yang terlupakan.
Setelah selesai di analisis, sebelum menafsirkan penulis wajib mengadakan
pemeriksaan terhadap keabsahan datanya, pemeriksaan itu dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data.
b. Keabsahan
data
Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data
yang telah terkumpul, perlu dilakukan pengecekan keabsahan data. Pengecekan
keabsahan data didasarkan pada kriteria derajat kepercayaan (crebility) dengan
teknik trianggulasi, ketekunan pengamatan, pengecekan teman sejawat (Moleong,
2004). Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data yang
didasarkan pada sesuatu di luar data untuk keperluan mengecek atau sebagai
pembanding terhadap data yang telah ada (Moleong,200). Trigulasi yang digunakan
adalah trigulasi dengan sumber, yaitu membandingkan data hasil obserfasi, hasil
pekerjaan siswa dan hasil wawancara terhadap subjek yang ditekankan pada
penerapan metode bantuan alat pada efektif membaca . Ketekunan pengamatan dilakukan dengan teknik melakukan
pengamatan yang diteliti, rinci dan terus menerus selama proses pembelajaran
berlangsung yang diikuti dengan kegiatan wawancara secara intensif terhadap
subjek agar data yang dihasilkan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pengecekan teman sejawat/kolega dilakukan dalam bentuk diskusi mengenai proses
dan hasil penelitian dengan harapan untuk memperoleh masukan baik dari segi
metodelogi maupun pelaksanaan tindakan. Untuk menganalisis data kita dapat
memperoleh dari:
1.
Analisis Event
Suatu event data
adalah sesuatu yang terjadi dalam lingkungan bisnis yang dibutuhkan perusahaan
untuk mengetahui tentang dan mana yang harus dicatat dalam catatan perusahaan,
yaitu arsip (file) perusahaan. Suatu event dapat secara ekstrenal atau internal
dihasilkan dan mungkin terjadi melalui beberapa tindakan yang diambil atau
sebagai hanya hasil dari bagian waktu.
Keberadaan event data
dicatat dengan berbagai cara. Analisis event data menentukan apakah informasi
harus disimpan apa adanya sehingga event dapat dipanggil kembali atau
ditindaklanjuti. Harus juga menetukan bagaimana event tersebut dapat diketahui
oleh perusahaan, sehingga dapat memicu kesadaran perusahaan atas event
tersebut.
2.
Analisis Transaksi
Analisis transaksi
berpasangan dengan analisis event data. Analisis transaksi melihat pembawa data
yang menggerakan data dan informasi di dalam perusahaan. Beberapa transaksi
dapat dihasilkan oleh eksternal, dan sebagian lagi oleh internal.
3.
Analisis Dokumen dan Formulir
Analisis dokumen dan
formulir adalah bagian dari analisis event dan transaksi, dengan melihat ke
dalam formulir dan dokumen yang membawa data perusahaan. Tujuannya adalah untuk
menentukan seluruh asal data dan apakah perusahaan menyimpan dan menggunakan
data dari formulir-formulir dan dokumen-dokumen dengan cara yang paling
efisien. Analisis dokumen dan formulir juga melihat apakah formulir dan dokumen
dirancang dengan baik; sehingga data dapat diidentifikasi secara benar; apakah
cukup ruang dalam formulir untuk data yang harus dituliskan; apakah data
dikelompokkan dalam formulir dengan benar; apakah cukup salinan formulir;
bagaimana, kapan, dan di mana diisinya? Apakah formulir disimpan dalam jangka
waktu yang memadai, apakah diisi dan diindeks dengan benar , dan apakah
formulir-formulir tersebut dapat diperoleh kembali dalam tenggang waktu yang
masuk akal?
4.
Analisis Laporan
Analisis laporan
mengkonsentrasikan kepada luaran (output) dari hasil pemrosesan data, dengan
mengabaikan apakah pemrosesan/pembuatan laporan tersebut manual atau diotomasi.
Laporan memberikan pengguna dengan informasi yang menutupi kepentingan kepada
kegiatannya.
Analis harus menentukan apakah seluruh laporan yang
diterima oleh pengguna diperlukan dan apakah laporan-laporan tersebut akurat,
tepat waktu (timely), dan lengkap. Isi laporan dan dokumentasi harus dianalisis
untuk menentukan apakah pemahaman pengguna laporan dengan isi laporan sesuai
dengan laporan yang sebenarnya ada. Analis harus juga menentukan apakah
pengguna menerima report dengan cukup detail atau sangat detail, dan apakah
sudah cukup akurat atau lengkap secara keseluruhannya.
d. Analisis Data Kualitatif
Menurut Miles (1992) dalam
http://aflahchintya23.wordpress.com/ analisis data kualitatif terdiri atas tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
a.
Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data
”kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data
dilakukan selama penelitian berlangsung, setelah peneliti di lapangan, sampai
laporan tersusun. Reduksi data merupakan bagian dari analisis data dengan suatu
bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang
tidak diperlukan, dan mengorganisasi data sehingga kesimpulan final dapat
diambil dan diverifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasi
dengan berbagai cara; seleksi, ringkasan, penggolongan, dan bahkan ke dalam
angka-angka.
b.
Penyajian Data
Penyajian data merupakan alur kedua dalam kegiatan
analisis data. Data dan informasi yang sudah diperoleh di lapangan dimasukkan
ke dalam suatu matriks. Penyajian data dapat meliputi berbagai jenis matriks,
grafik, jaringan, dan bagan.
c.
Verifikasi dan Kesimpulan
Begitu matriks terisi, maka kesimpulan awal dapat
dilakukan. Sekumpulan informasi yang tersusun memungkinkan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian
dari suatu kegiatan. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung. Dalam penelitian kualitatif, prinsip pokok teknik analisanya
ialah mengolah dan menganalisa data-data yang terkumpul menjadi data yang
sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna. Prosedur analisa data
kualitatif dibagi dalam 5 langkah, yaitu:
1)
Mengorganisasi data :
Cara ini dilakukan dengan membaca berulangkali
data yang ada sehingga peneliti dapat menemukan data yang sesuai dengan
penelitiannya dan membuang data yang tidak sesuai
2)
Membuat kategori, menentukan tema dan pola :
langkah kedua ialah menentukan kategori yang
merupakan proses cukup rumit karena peneliti harus mampu mengelompokkan data
yang ada ke dalam suatu kategori dengan tema masing-masing sehingga pola
keteraturan data menjadi terlihat secara jelas.
3)
Menguji hipotesa yang muncul denagn menggunakan
data yang ada:
setelah proses pembuatan kategori maka peneliti
melakukan pengujian kemungkinan berkembangnya suatu hipotesa dan mengujinya
dengan menggunakan data yang tersedia.
4)
Mencari eksplanasi alternatif data :
proses berikutnya ialah peneliti memberikan
keterangan yang masuk akal data yang ada dan peneliti harus mampu menerangkan
data tersebut didasarkan pada hubungan logika makna yang terkandung dalam data
tersebut.
5) Menulis laporan:
penulisan laporan merupakan bagian analisa kualitatif yang tidak terpisahkan.
Dalam laporan ini peneliti harus mampu menuliskan kata, frasa, dan kalimat
serta pengertian secara tepat yang akan digunakan untuk mendeskripsikan data
dan hasil analisanya.
Menurut Sanapiah (1990) dalam Bungin (2006), model
lainnya untuk melakukan analisa data kualitatif ialah dengan menggunakan:
a. Analisa domain
Analisa domain berguna untuk mencari dan
memperoleh gambaran umum atau pengertian yang bersifat secara menyeluruh. Hasil
yang diharapkan ialah pengertian di tingkat permukaan mengenai doamain tertentu
atau kategori-kategori konseptual. Contoh: domain dalam dunia seni mencakup:
seni lukis, seni tari, seni ukir dan desain komunikasi visual.
b. Analisa taksonomi
Analisa taksonomi didasarkan pada fokus terhadap
salah satu domain (struktur internal domain) dan pengumpulan hal-hal /elemen
yang sama.
c. Analisa komponensial
Analisa komponensial menekankan pada kontras antar
elemen dalam suatu domain; hanya karakteristik-karakteristik yang berbeda saja
yang dicari.
d. Analisa tema kultural
Cara melakukan analisa tema kultural ialah dengan
mencari benang merah yang ada yang dikaitkan dengan nilai-nilai, orientasi
nilai, nilai dasar/utama, premis, etos, pandangan dunia dan orientasi kognitif.
Analisa berpangkal pada pandangan bahwa segala sesuatu yang kita teliti pada
dasarnya merupakan sesuatu yang utuh (keseluruhan), tidak terpecah-pecah; oleh
karena itu peneliti dalammenganalisa data sebaiknya menggunakan pendekatan yang
utuh (holistic approach).
e. Analisa komparasi
konstan (Grounded Theory Research).
Cara melakukan analisa komparasi konstan adalah
sebagai berikut:
1)
Mengumpulkan data untuk menyusun/menemukan suatu
teori baru.
2) Berkonsentrasi pada
deskripsi yang rinci mengenai sifat atau ciri dari data yang dikumpulkan untuk
menghasilkan pernyataan teoritis secara umun.
3)
Membuat hipotesa jalinan hubungan antara gejala
yang ada, kemudian mengujinya dengan bagian data yang lain.
4)
Didasarkan dari akumulasi data yang telah
dihipotesakan, peneliti mengembangkan suatu teori baru.
5. Analisis Data Kuantitatif
Secara sederhana, pendekatan kualitatif mengandalkan
penilaian subyektif terhadap suatu masalah, sedangkan pendekatan kuantitatif
mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif yang didasarkan pada model
matematika yang dibuat. Jika Anda meramalkan cuaca mendasarkan pada pengalaman,
maka pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Namun jika, ramalan didasarkan
pada model matematika, maka pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif.
Keputusan penerimaan karyawan berdasar nilai tes masuk adalah contoh lain
pendekatan kuantitatif, sedang jika didasarkan pada hasil wawancara untuk
mengetahui kepribadian dan motivasi maka pendekatan yang dilakukan adalah
kualitatif.
Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengambilan keputusan
yang menggunakan model-model matematika. Matematika sudah ditemukan oleh
manusia ribuan tahun yang lalu dan telah banyak digunakan dalam banyak
aplikasi. Salah satu aplikasi matematika adalah untuk pengambilan keputusan.
Sebagai contoh sederhana, bagaimana mengatur 50 kursi dengan ukuran tertentu ke
dalam sebuah ruangan dengan ukuran tertentu pula. Dengan ukuran kursi dan
ruangan, maka akan ditemukan cara terbaik untuk mengatur kursi; apakah 5 baris
kali 10 lajur, atau sebaliknya, semuanya tergantung ukuran ruangan yang ada.
Untuk kasus yang lebih kompleks tentu saja dibutuhkan
model matematika yang lebih rumit. Telah banyak model analisis kuantitatif yang
dikembangkan dalam pengambilan keputusan.
a. Proses Analisis
Kuantitatif
Secara umum, semua metode kuantitatif akan
mengkonversikan data mentah menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengumpulan data
a.
Pengertian
Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara atau alat bantu yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu
dalam menggunakan methode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat
diwujudkan dalam benda, misalnya angket ,perangkat
tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya.
b. Metode pengumpulan data
a.
Teknik Observasi :
Pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada obje
penelitian.
b.
Teknik Komunikasi :
Pengumpulan data melalui kontak dan hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber
data.
c.
Teknik
Kuesioner :
Kuesioner adalah daftar
pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas
semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam.
d.
Wawancara :
Pengambilan data melalui
wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka
atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum
sendiri oleh peneliti.
e.
Dokumen :
Pengambilan data melalui
dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan
untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
f.
Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data
dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan
triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus mguji
kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data denga berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data.
Analisis data
a. Pengertian
Analisis data adalah
proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan dengan cara mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Penyajian data
dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum informasi yang terkandung dalam
data. Di samping itu, teknik penyajian ini dimaksudkan untuk memperindah
tampilan dari suatu laporan penelitian.
b. Jenis-jenis analisis data
Terdapat dua jenis
analisis data yaitu analisi data kualitatif dan analisis data kuantitatif,
secara umum tahapan pelaksanaan analisis data adalah data-data yang diperoleh
dari pengamatan di lapangan kemudian dibaca, dipelajari, dan ditelaah kemudian
mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi atau
membuat rangkuman yang inti, selanjutnya menyusunnya dalam satuan-satuan. dan
kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu
dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis data ialah
mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah
tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori substantif
dengan menggunakan beberapa metode tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Sisfo.itd.ac.id
(30/9/2013)
perpustakaancyber.blogspot.com
(30/9/2013)
Prof. Dr. Sugiyono, “metode
penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
Alfabeta, bandung, 2010
Prof. Dr. Riyanto Yamim, M.Pd,
“metode penelitian pendidikan kualitatif dan kuantitatif, unesa university
press, 2007
Belajarpsikologi.com
(1/10/2013)